Terkait Kesiapan Hadapi Bencana Gempa, Indonesia Harus Belajar dari Jepang
By Admin
nusakini.com - Jakarta - Terkait bencana gempa 7,3 Skala Richter (SR) yang baru terjadi di Komamoto, Jepang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan dalam jumlah korban jiwa gempa di Jepang masih lebih sedikit bila dibanding dengan korban jiwa akibat gempa di Indonesia.
"Hal yang sangat menarik untuk pembelajaran bagi bangsa Indonesia adalah tingginya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat Jepang dalam menghadapi gempa. Dengan diguncang gempa 7,3 SR seperti itu jumlah korban relatif sedikit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan persnya, Minggu (17/4/2016).
Sutopo mengatakan, gempa di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 SR mengakibatkan korban jiwa lebih dari enam ribu orang. Begitu juga gempa 7,6 SR di Sumatera Barat pada 30 September 2009, menyebabkan lebih dari 1.100 jiwa meninggal.
Menurut Sutopo, budaya siap menghadapi gempa besar sudah dimiliki masyarakat Jepang. Pemerintahan di Jepang juga menaruh perhatian lebih kepada keselamatan rakyatnya dari bahaya gempa bumi.
"Semua bangunan publik seperti sekolah, rumah sakit, perkantoran dan lainnya dibangun dengan standar yang ketat dan kuat. Masyarakat Jepang rajin melakukan pelatihan bencana. Di dekat pintu, mereka mempersiapkan ransel yang berisi air botolan, makanan kering atau makanan kalengan, obat-obatan P3K, uang tunai, pakaian kering, radio, senter, dan beberapa baterai pengganti," ujarnya.
Ada pelatihan-pelatihan rutin di sekolah-sekolah, bahkan ada mata pelajaran khusus untuk menghadapi bencana di Negeri Sakura itu.
Terkait Anggaran, BNPB merasakan kebijakan anggaran untuk antisipasi bencana juga berbeda, Jepang mengalokasikan persentase anggaran untuk bencana lebih besar dibandingkan dengan persentase di Indonesia. (mk)